Berita
Fungsi RNA dalam Sintesis Protein
MALANG - Apa kalian tahu kalau protein bisa disintesis di dalam sel? Hal tersebut perlu melalui proses, ada dua langkah yang bisa kalian lakukan, yaitu transkripsi dan translasi.
Untuk yang pertama, proses transkripsi dimulai ketika mRNA diproduksi di inti sel dengan enzim RNA polimerase II menggunakan untai heliks ganda DNA sebagai template (untai non-coding). Transkripsi dilakukan ketika sejumlah protein sudah dikumpulkan dalam urutan yang ditentukan pada DNA, biasanya disebut promotor. Dasarnya, promotor ada diantara 25–35 pasangan basa jauhnya, dan dimulai dari tempat awal transkripsi. Awal transkripsi berada di titik sintesis mRNA akan dimulai. Urutan promotor sendiri ada pada eukariota, yang merupakan kotak TATA dan dikenali oleh protein sebagai Transcription Factor IID (TFIID). Jadi, kalau TFIID mengikat, RNA polimerase II dan protein lain akan ikut bergabung, dan sintesis transkrip mRNA akan dimulai. RNA polimerase II akan terus bergerak di sepanjang cetakan DNA supaya basa komplementer untuk memperpanjang untai RNA bertambah. Transkripsi akan dihentikan ketika RNA polimerase II bertemu dengan kodon stop (TAA, TAG, atau TGA) di akhir unit transkripsi.
Lalu, transkripsi akan menghasilkan transkrip pra-mRNA yang dimodifikasi untuk membentuk mRNA yang sudah mantap sebelum dibawa ke dalam urutan protein. Transkrip ditutup ketika ujung 5' ditambahkan nukleotida guanin yang dimodifikasi, dan ekor poli-A dari sekitar 250 nukleotida adenin akan ditambahkan pada ujung 3'. Tutup dan ekor itu akan mencegah mRNA terdegradasi dan kemungkinan lulus dari nukleus ke sitoplasma, yang mana translasi sedang berlangsung.
Transkrip mRNA seperti DNA biasanya mengandung urutan intron dan ekson. Sebelum mRNA melewati sitoplasma, intron yang mengganggu akan dihilangkan-disambungkan-dan ekson pengkode yang berdekatan digabungkan kembali. Ini dilakukan oleh kelas RNA non-coding yang disebut RNA nuklir kecil (snRNA).
Selanjutnya adalah translasi. Translasi mRNA menjadi protein di sitoplasma sel pada ribosom. Ribosom sendiri merupakan struktur seluler yang terdiri dari rRNA dan protein. Di ribosom, mRNA menghasilkan protein spesifik yang ditentukan oleh kode genetik. Asam amino yang tepat dibawa ke mRNA yang ada di ribosom oleh molekul yang disebut RNA transfer (tRNA). Ada tiga urutan nukleotida yang melengkapi kodon pada mRNA dan membawa asam amino sesuai dengan urutan itu.
Pada awal translasi, tRNA berhubungan dengan mRNA di kodon awal AUG. Lalu akan diikuti dengan pengikatan tRNA yang cocok dengan kodon mRNA yang berdekatan. Dua asam amino yang berdekatan akan terhubung dengan tRNA bersama ikatan kimia yang disebut ikatan peptida. Setelah ikatan peptida sudah terbentuk, tRNA pertama akan terlepas dan meninggalkan asam aminonya. Ribosom pun akan menggerakkan satu kodon sepanjang mRNA dan tRNA. Dengan cara ini, tRNA secara berurutan akan mengikat mRNA ketika ribosom bergerak dari kodon ke kodon. Setiap molekul tRNA mengikat, asam amino akan ditransfer ke rantai asam amino yang sedang tumbuh. Jadi, urutan mRNA bisa ditranslasi menjadi rantai asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida, dan menghasilkan rantai polipeptida. Translasi akan dihentikan ketika ribosom bertemu dengan kodon stop (UAA, UAG, atau UGA). Pada titik ini ribosom melepaskan rantai polipeptida yang sudah jadi. Makannya, setelah translasi rantai dimodifikasi dengan menambah molekul lain supaya bisa menghasilkan protein yang berfungsi penuh.
Semoga penjelasan diatas bisa membantu kalian ya! Semangat!
Sumber: Molecular Biology: A Very Short Introduction-Aysha Divan&Janice A, Royds (book)
Leave a reply